Senin, 22 November 2010

Bagaimana Melahirkan Generasi Islam yang Cerdas?

Dalam kita suci al-Qur’an, Alloh SWT menyatakan bahwa sesungguhnya umat islam diciptakan sebagai umat yang unggul. Sejak diturunkan ke muka bumi melalui perantara Nabi Muhammad saw, Islam tumbuh secara signifikan baik dari jumlah penganut maupun wilayah penyebarannya, bahkan mampu menjadi kekuatan dunia mengalahkan peradaban Persia dan Romawi saat itu.
Seiring jalannya waktu, peradaban Islam semakin hari semakin tenggelam dan dikalahkan golongan lain. Secara jujur kita bisa menyatakan, bahwa yang menguasai peradaban dunia saat ini ialah kaum yahudi. Tidak ada aspek kehidupan manusia di dunia ini yang tidak lepas dari kendali kaum yahudi.
Untuk itu, marilah kita berintrospeksi diri (muhasabah) kenapa umat islam yang seharusnya unggul dan tidak ada yang mampu mengunggulinya, pada kenyataannya tidak terjadi. Kenapa justru orang kafir-lah yang begitu dominan memegang peradaban dunia. Kenapa kaum Yahudi saat ini mampu melahirkan generasi yang cerdas dan mapan baik dari sisi intelektual, spiritual dan ekonomi.
Generasi yang cerdas
Bicara mengenai peradaban, tentunya tidak bisa dilepaskan dari proses re-generasi dari waktu ke waktu. Kalau umat islam ingin menjadi kekuatan yang unggul, apakah kita sudah melahirkan generasi Islam yang benar-benar sesuai dengan kriteria Al-Quran? atau justru sebaliknya, kaum Yahudi-lah yang telah mengamalkan nilai-nilai al-Quran sehingga mereka bisa unggul?
Kita perlu mawas diri dan antisipasi jangan sampai generasi kita dan setelahnya justru menjadi generasi yang lemah bahkan dimurkai Alloh SWT.  Hal ini penting diperhatikan terutama bagi kita sebagai orang tua, karena kondisi  zaman ini begitu hebat merusak nilai -nilai ke-islaman. Betapa tidak, nilai-nilai konsumerisme, hangar bingar, showbiz, kebahagian sesaat, musik, lawak, gossip, santai, dan misteri telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian generasi kita. Dari pagi hingga malam generasi kita disuguhi oleh nilai-nilai ini melalui berbagai macam media masa (televisi, majalah, internet, dll). Akan dibawa kemanakah generasi Islam Indonesia sekarang ini? Bagaimana mungkin kita bisa menghasilkan generasi yang cerdas, sholeh dan diridhoi Alloh kalau nilai-nilai yang dimasukkan bertentangan dengan nilai Qurani?
 Kembali kepada Al-Quran & Hadits
Kembali kepada Al-Quran & Hadits, itulah jalan yang harus kita tempuh agar kita bisa melahirkan generasi yang cerdas dan diridhoi Alloh SWT.  Alloh telah memberikan gambaran dalam QS Maryam, 12 – 14, sebagimana nabi Zakaria a.s mampu melahirkan generasi yang cerdas dan sholeh yakni nabi Yahya a.s.
“Hai Yahya, ambillah al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak
“Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertaqwa
“Dan Banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka
Berdasarkan ayat diatas, kiat -kiat agar kita bisa melahirkan generasi yang cerdas adalah sebagai berikut:
Satu, Berpegang Teguh kepada kitab Al-Quran dengan kuat

Sudah menjadi keharusan, sejak seorang ibu mengandung jabang bayi, ia memperdengarkan ayat-ayat Al-Quran kepadanya. Biasakanlah suara yang berkumandang adalah ayat-ayat Alloh, bukan yang lain. Hal ini secara internal akan mengusik jabang bayi dan meneguhkan hati dan pikirannya, sehingga ia akan memiliki kekuatan iman, logika dan ketuhanan.
Ada sebuah penelitian di Amerika yang mempelajari kanapa tradisi Yahudi melahirkan generasi yang cerdas. Hasilnya adalah tidak berbeda dengan yang diceritakan dalam al-Quran di atas. Saat seorang ibu hamil, mereka sering bermain musik, piano dan mendengarkan nada-nada yang kompleks (jazz, klassik, dll), dan menyelesaikan soal-soal matematik (logika), sehingga hal inilah yang merangsang pertumbuhan otak yang jenius.
Kalau kita perhatian dengan seksama, sebenarnya seni musik ini adalah wujud dari keindahan bunyi al-Quran. Kalau kita membaca al-Quran dengan baik dan benar mengikuti kaidah-kaidah tajwid, maka akan muncul alunan bunyi yang kompleks. Jadi sudah seharusnya seorang ibu tidak melupakan membaca Al-quran  kepada jabang bayinya dan juga mempelajarinya dengan cerdas.
Kata KUAT, dalam ayat di atas bisa diartikan kuat secara logika dan fisik. Untuk itu ajarilah anak agar memiliki kekuatan logika dan fisik yang kuat. Istri nabi (Khadijah) selalu bergelut dengan urusan perhitungan atau matematik dalam bisnisnya, begitu pula nabi Muhammad saw memerintahkan agar mengajari anak memanah, berlari, menembak dan berkuda. Jika hal ini kita lakukan maka seorang anak akan bisa lebih fokus, kuat dan otak maksimal. Dia akan siap berjuang demi menjungjung kebenaran.
Dua, Beri Hikmah selagi masih Kanak Kanak
Semenjak kecil (golden age) ajarilah anak dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dengan serius bukan hanya bermain. Seperti halnya anak-anak palestina yang dididik dengan keras untuk menghapal al-Quran. Inilah yang menjadi katakutan bangsa Yahudi, dan menjadi target pembunuhan dalam setiap serangannya di Palestina.
Tiga, Lemah lembut dan kasih sayang
Ajarilah anak sejak kecil kasih sayang jangan dengan kemarahan dan kebencian. Karena hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan jiwa (emosi) di kemudian kelak.
Empat, Jiwa yang bersih dan bertaqwa, Berbakti kepada orang tua, Tidak Sombong dan Durhaka
Terakhir ajarilah anak-anak agar memiliki jiwa yang bersih, bertaqwa kepada Alloh dan rosulnya, berbakti kepada kedua orang tua dan tidak sombong dan durhaka kepada sesama dan lingkungannya.

Pesan Rosul Kepada Orang Yang Hampir Dicabut Nyawanya

Suatu ketika datang kepada rosululloh malaikat pencabut nyawa (izrail) dalam rupa seorang laki-laki. Malaikat itu duduk bersama rosul dan menyampaikan sesuatu. Kemudian datanglah seorang sahabat kepada rosululloh, lantas malaikat itu izin pamit dan meninggalkannya. Bertanya sahabat, Ya rosul siapakah gerangan orang itu?. Rosul menjawab, orang itu ialah malaikat pencabut nyawa (izrail), dia datang kepadaku memberitahukan bahwa engkau sebentar lagi akan mati dan aku akan mensholatkanmu. Lalu sahabat itu bertanya, “Berikanlah kepadaku pesan terakhir yang akan menyempurnakan kehidupanku”. Rosulpun menjawab, “Kalau ada majlis ilmu, maka dengarkanlah”.
Penggalan kisah di atas menggambarkan pentingnya kedudukan mencari ilmu dalam pandangan islam. Pesan terakhir nabi bagi orang yang akan dicabut nyawanya adalah mencari ilmu. Bukan mengerjakan shalat zakat atau amalan ibadah lainnya.
Mencari ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang, sama halnya dengan kewajiban menjalankan ibadah sholat, puasa, dan zakat. Nabi dalam hadits lain bersabda, “Tuntutlah ilmu dari semenjak dilahirkan sampai masuk liang lahat”. Dalam al-Quran, Alloh SWT mengajarkan sebuah do’a, “Robbi Jidnii ilmaa”, Ya Robb tambahlah ilmu. Kita jangan pernah merasa sudah banyak ilmu, namun sebaliknya carilah terus ilmu sampai akhir hayat menjemput kita.
Lebih lanjut nabi mengatakan bahwa keutamaan orang yang mencari ilmu, akan dinaungi oleh sayap-sayap malaikat, artinya ia dilindungi dan dirahmati Alloh SWT.
Dalam kenyataaannya, banyak sekali kendala saat kita mencari ilmu. Kendala utama biasanya rasa malas. Kita tidak sabar untuk memperoleh hasil yang instant dari ilmu yang dipelajari. Padahal perlu kita sadari, adakalanya ilmu itu baru memberi manfaat di kemudian hari, mungkin 1 tahun, 2 tahun atau lebih dari itu.Seperti halnya penemuan-penemuan listrik, telepon dan lain-lain bisa dinikmati dari dulu sampai sekarang.
Jika kita menelaah lebih lanjut QS Al-Baqoroh 31, yang berbunyi:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”
Kita ini memiliki  ilmu karena Alloh SWT yang pertama kali mengajarkan kepada adam tentang nama-nama benda. Karena itu kedudukan manusia lebih sempurna dibandingkan malaikat dan makhluk lainnya.
Dalam ayat lain Alloh menyatakan, bahwa Alloh-lah yang mengeluarkan manusia dari perut ibunya, dan manusia  tidak mengetahui apa-apa saat dilahirkan. Lalu Alloh SWT memberikan pendengaran dan penglihatan agar manusia berpikir & bersyukur.
Semakin banyak kita mendengar, melihat, dan berfikir dengan menggunakan panca indera, maka semakin banyak ilmu yang akan kita peroleh. Untuk itu, mari kita mencintai ilmu, karena pesan rosul kepada yang mau meninggal saja, mencari ilmu.
Orang yang memiliki ilmu dan diamalkan, selain akan manfaat bagi sendiri juga bagi orang disekitar. Dalam hadist lain nabi bersabda, tiga amalan yang tidak putus walau seorang anak adam meninggal dunia yaitu, Shodaqoh zariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.

Kiat Menggapai Keluarga Sakinah

Setiap orang  tentu mendambakan keluarga sakinah. Saat teman atau keluarga kita menikah, biasanya kita mendo’akan agar menjadi keluarga sakinah. Lalu bagaimana agar kita bisa menggapai keluarga sakinah ??
Mari kita menggali nilai-nilai yang terdapat dalam al-Qur’an, sebagai berikut:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)
Dalam ayat di atas, Alloh SWT menyatakan bahwa bertemunya laki-laki dan perempuan merupakan salah tanda kekuasan Alloh SWT. Kenapa? Karena tidak mungkin terjadi cinta mencintai antar lelaki dan perempuan tanpa izin Alloh SWT.
Dalam sebuah hadits, nabi mengatakan bahwa sesuatu yang paling pertama diciptakan Alloh SWT ialah pena. Selanjutnya Alloh menyuruh pena itu, “Tulislah!, maka menulislah pena itu seluruh takdir makhluk yang ada di muka bumi 50 ribu sebelum bumi diciptakan. Dan diantara takdir itu ialah jodoh.
Seorang muslim yang taat harus meyakini bahwa jodoh sudah ada di tangan Alloh. Sehingga ia tidak akan keluar dari aturan Alloh saat mencari jodoh dan juga tidak merasa khawatir terkait dengan jodoh. Orang yang memiliki keyakinan ini akan menghindari yang namanya pacaran sebelum akad nikah. Pacaran biasanya mendekatkan pelakunya ke arah perzinahan. Dan ini di larang dalam aturan Islam.
Banyak keluarga sakinah justru mereka tidak melakukan pacaran sebelum akad nikah. Masing-masing pasangan tidak pernah memikirkan laki-laki atau  perempuan lain sebagai pembanding. Cintanya benar-benar penuh dan fokus pada pasangannya. Hal ini akan sangat berbeda dengan mereka yang sering berganti-ganti pacar. Ia akan membanding-bandingkan terutama kekurangan dari pasangannya.
Jadi salah satu kiat untuk menggapai keluarga Sakinah ialah;
# Meyakini sepenuh hati, bahwa jodoh adalah takdir Alloh. Tidak perlu mencari dangan jalan yang di larang agama (Zina)
Selanjutnya, dalam ayat di atas Alloh mengatakan bahwa Dia menciptakan dari diri kamu istri-istri kamu. Hal ini mengandung dua penafsiran, pertama Alloh menciptakan istri dari jenis manusia, bukan dari jenis lain misalnya jin.  Sedangkan penafsiran kedua ialah istri itu diciptakan dari diri sendiri laki-laki, yakni tulang rusuk.
Nabi mengatakan dalam haditsnya, “Nasehatilah perempuan dengan lemah lembut, karena ia diciptakan dari tulang rusuk”.
Kalau kita memahami lebih lanjut, sifat dari tulang rusuk ini sangatlah halus dan cenderung bengkok. Jika kita meluruskannya dengan paksa maka tulang rusuk itu akan patah atau terjadilah perceraian. Perempuan memiliki kekurangan seperti halnya laki-laki memiliki kekurangan, yakni sifat khusus “bengkok”. Ia akan mendahulukan perasaannya dalam setiap menyelesaikan permasalahan. Ia juga sering libur, saat datang bulan,  sehingga tidak melaksanakan sholat dan ibadahnya berkurang.
Namun di samping kekurangan, perempuan juga memiliki kelebihan. Tulang rusuk melindungi organ-organ yang lemah, misalnya jantung, limpa, dan lain-lain. Organ ini bisa mati jika tidak dilindungi tulang rusuk. Artinya seorang perempuan memiliki kemampuan melindungi anak-anak dari mulai hamil sampai beranjak dewasa. Perempuan sanggup menahan derita payah selama 9 bulan saat proses  kehamilan. Ia merasa lemah namun tetap tabah karena memiliki harapan punya anak. Hal ini berbeda dengan sifat seorang laki-laki.
jadi, pelajaran yang bisa kita ambil untuk untuk menggapai keluarga sakinah ialah;
#Laki-laki harus mengetahui sifat perempuan. Mengubahnya perlu dengan nasehat  pelan-pelan dan baik-baik. Bersabarlah, jangan memaksakan untuk mengikuti idealisme sendiri. Jika hal ini terjadi maka tulang rusuk kemungkinan akan patah atau terjadi perceraian.
Laki-laki yang baik ialah yang sabar menghadapi perempuan. Nabi berkata: “Sebaik-baik kamu adalah yang baik dalam keluarga, baik terhadap anak dan istri”.

Menikahlah!!, Dan Engkau Akan Mendapat Ketenangan

Agama Islam sangat menganjurkan setiap laki-laki dan perempuan yang telah siap lahir dan bathin untuk menyegerakan menikah.  Anjuran ini sangatlah sesuai dengan fitrah manusia dan menjaga tatanan kehidupan yang harmonis dari generasi ke generasi.
Tujuan pernikahan dalam konsep Islam sebagaimana tertera dalam al-Quran (30, 21) adalah untuk menggapai ketenangan dan ketentraman kedua belah pihak. Jadi sangatlah bertentangan jika tujuan pernikahan hanya untuk mendapatkan kepuasan nafsu, status atau meterial belaka.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir
Dalam ayat di atas, Alloh menggunakan kata “SYAKAN” sebagai tujuan pernikahan. SYAKAN dapat diartikan sebagai tempat tinggal agar jiwa tetap, tenang, tidak beriak dan tidak ke mana-mana. Para ulama menjabarkan lebih lanjut, bahwa ketenangan sebagai tujuan pernikahan meliputi ketenangan JIWA, BADAN dan HARTA.
Ketenangan Jiwa
Saat seorang laki-laki dan perempuan menyatu dalam ikatan pernikahan, tentunya membawa latar belakang, sifat dan kebiasaan berbeda. Pernikahan haruslah menyatukan perbedaan ini dalam sinergi kedua belah pihak terutama saat menghadapi permasalahan. Sehingga kedua belah pihak mendapatkan ketenangan jiwa.
Saat seorang suami menemui masalah di kantor, ia bisa mengungkapkan masalah tersebut ke istrinya di rumah dan seorang istri bisa memberikan solusi dan meneguhkan hati sang suami untuk menghadapi masalah tersebut. Begitu pula sebaliknya. Saat nabi Muhammad menerima wahyu pertama, beliau sangat ketakutan luar biasa sampai ia berkeringat. Lantas nabi menemui istrinya Khadijah dan meminta diselimutinya. Khodijah lantas menasehati untuk memberi keteguhan hati sang suami.
Ketenangan Badan
Ketenangan jiwa akan mempengaruhi ketenangan badan, karena saat jiwa sehat maka badanpun akan sehat. Tujuan pernikahan tidak hanya mendapatkan ketenangan jiwa namun juga ketenangan badan.
Dengan menikah, kedua belah pihak bisa melampiskan syahwatnya satu sama lain dengan cara yang halal. Hal ini sudah menjadi fitrah dan kebutuhan hidup manusia. Saat ada seseorang menunda pernikahan, hasyrat ini hanya terpendam dalam dirinya yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit atau sifat pemarah.
Ketenangan Materi
Dengan menikah kita akan mendapatkan ketenangan materi. Ada tiga alasan kenapa pernikahan akan mendatangakn ketenangan materi, yakni sebagai berikut:
  • Dunia adalah perhiasan atau materi, dan perhiasan yang indah adalah istri sholeh. Istri yang shaleh ia indah dipandang mata dan sangat amanah. Ia merupakan materi atau rizki yang sangat berharga melebihi materi  lainnya.
  • Alloh SWT berjanji akan memberikan kekayaan bagi siapa saja yang menikah, dengan tujuan karena Alloh dan bekerja secara sungguh-sungguh.  Alloh maha luas rizkinya dan mengetahui kebutuhan setiap hambanya.
  • Istri yang sholehah selalu berdoa kepada Alloh agar diberikan kesehatan dan rizki yang luas. Dan Alloh maha mendengar, Dia akan mengabulkan setiap do’a yang terucap dari istri yang sholeh.
Berdasarkan penjelasan di atas,  jika kita menginginkan ketenangan, maka segeralah menikah. Cari istri yang sholeh, jangan hanya mengandalkan materi namun juga keyakinan kepada Alloh SWT.

Bagaimanakah Kualitas Sholat Anda??

SHOLAT adalah ritual ibadah yang sangat penting dilakukan setiap muslim. Begitu pentingnya, sholat diibaratkan sebagai pilar utama agama Islam. Sholat adalah perkara yang pertama kali  ditanya di akhirat kelak. Kalau kualitas sholat seseorang baik, maka akan baik pula amal yang lainnya. Namun sebaliknya, jika kualitas sholatnya tidak baik, maka akan tidak baik pula amal yang lainnya.
Untuk itu, menjadi tantangan tersendiri, bagaimana agar kita bisa melaksanakan SHOLAT yang TERBAIK. Sholat yang dilakukan dengan penuh ke-Khusyuan, tu’maninah, serta tawaddu fisik dan batin, sehingga pada akhirnya sholat memberikan dampak positif dalam keseluruhan hidup kita.
Dalam nasehatnya, nabi menganjurkan agar kita sebisa mungkin melakukan sholat tepat waktu serta menyempurnakan wudhu sebelumnya. Nabi mengatakan bahwa barang siapa yang sholat tepat waktu, berwudhu dengan sempurna, berdiri, ruku dan sujud dengan khusyu dan tumaninah, maka pahala sholatnya akan naik ke langit dengan putih, bersih dan bersinar.
lucu1Seandainya pahala itu bisa berbicara, maka ia akan berbicara kepada yang sholat, “Aku akan memberikan perlindungan kepadamu sebagaimana engkau telah menjaga sholat dengan sebaik-baiknya”. Namun sebaliknya, jika seseorang mengabaikan sholat, maka sholatnya akan seperti hitam dan sangat hitam. Berkata sholat itu, “Semoga Alloh menyia-nyiakan kamu seperti kamu menyia-nyiakan saya”,  sehingga seperti lipatan-lipatan baju yang kusut kemudian akan memukul dirinya.
Salah seorang sahabat yang bernama Bilal, berkata, “Aku melihat laki-laki sholat dan tidak sempurna ruku dan sujudnya”.  Selanjutnya Bilal berkata, “Jika orang ini mati, maka matinya di luar agama Muhamad”.
Khusyu dalam sholat seperti halnya ruh di dalam tubuh. Walaupun fisik gagah, kalau tidak ada ruhnya, maka fisik itu  tidak ada gunanya (mati). Jasad adalah gerak dan bacaan sholat, sementara khusyu adalah ruhnya.
Suatu hari rosul melihat seseorang yang melakukan sholat dan tangannya memainkan jenggotnya. Lantas Rosul berkata, “Seaindainya pintu hatinya khusyu, tentu gerakan fisik dan anggota tubuhnya akan tenang”. Lebih lanjut Alloh mengatakan dalam QS al-Muminun, ayat 1 -2, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, Yaitu orang-orang yang khusyu dalam sholatnya”.
Untuk menggapai kekhusyu-an sholat, kita harus menghadirkan IHSAN dan dalam diri kita. Kita meyakini seyakin-yakinnya bahwa Alloh sedang melihat kita, sehingga hati merasa diawasi oleh Alloh SWT.
Kita bisa mengambil hikmah tentang sholat khusyu dari Ali bin Abi Tholib. Setelah melakukan wudhu, wajah Ali bin Abi Tholib berubah menjadi kuning, dan selesai sholat ia seperti orang yang gemetar. Salah seorang sahabat bertanya, “Wahai Ali, kenapa wajahmu berubah menjadi kuning dan gemetar?”, Ali bin Abi Thalib lantas menjawab, “Karena di antara wudhu dan sholat, Alloh sedang memperhatikan kita. Kita sedang menjalankan amanah besar yang tidak sanggup dipikul oleh gunung.”  Bagaimana mungkin wajah Ali bin Ali Thalib tidak kuning dan tubuhnya tidak gemetar, kalau sholat yang ia lakukan tidak khusyu.
Alkisah, suatu hari ada seorang laki-laki  masuk ke mesjid dan di dalamnya rosul sedang duduk. Laki-laki itu lantas melakukan sholat dan setelah sholat ia datang menemui rosululloh. Rosul berkata, “Kamu sholat lagi! karena tadi kamu belum sholat”. Mendengar perintah rosul, maka laki-laki itu sholat lagi, dan setelahnya berbalik lagi ke rosul. Rosul berkata kembali “Kamu sholat lagi, karena kamu belum sholat”. Kejadian ini terus berlanjut sampai laki-laki itu melakukan sholat tiga kali.
Setelah melakukan shalat tiga kali, laki-laki itu bertanya kepada rosul, “Harus seperti apa saya melakukan sholat?. Maka rosulpun mengajarkan. Kalau mau sholat sempurnakan wudhu, kemudian menghadap kiblat, dan membaca takbir. Bacalah al-Quran yang kamu mudah. Kemudian ruku sehingga punggungmu rata. Kamu betul-betul tumaninah (tenang tentram) dalam ruku, bangun, dan sujud.  Kalau kamu sudah benar maka sholatlah selama-lamanya.
Mari kita berlatih sholat untuk menghadirkan sholat yang kualitas, bukan seperti laki-laki yang dikisahkan di atas….

Membentengi Anak dengan Akhlaq Islami

Alloh SWT berkata dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad), benar-benar berbudi pekerti yang luhur“.
Ayat ini menggambarkan bagaimana tingginya akhlaq nabi Muhamad saw, sampai-sampai Alloh SWT menyatakan secara spesifik dalam firman-Nya. Masyarakat dunia, tak terkecuali non-muslim, jika ia memahami kehidupan nabi Muhammad, akan mengakui begitu indahnya islam saat diterjemahkan oleh akhlaq rosululloh. Maka dari itu, tidak mengherankan jika banyak orang kafir berbondong-bondong masuk islam.
Dewasa ini, kita sedang dihadapkan dengan musibah besar yang melanda akhlaq masyarakat Indonesia yakni penyebaran video porno artis terkenal. Betapa tidak, hampir semua kalangan dibuat penasaran untuk melihat adegan video porno tersebut. Menyebarnya kasus ini, tentunya memiliki dampak negatif, khususnya kalau dilihat oleh anak kecil yang belum cukup umur.
Orang tua muslim yang jujur kepada Alloh yang di hatinya memiliki energi keimanan, akan merasa takut dan galau kalau anaknya menjadi korban akhlaq bejat tersebut. Ia akan berusaha sekuat tenaga membentengi anak dan keluarganya dengan akhlaq islami. Sebagaimana nabi Muhammad mengajarkan akhlaq islam yang mulia dan agung, berikut beberapa kiat yang bisa menjadi acuan dalam membangun akhlaq islami:
1. Menjadikan Akhlaq Islam Sebagai Prioritas Utama dalam Keseluruhan Aktivitas
Boleh saja kita mendidik dan memiliki cita-cita agar buah hati sukses di bidang tertentu, misalnya menjadi ahli ekonomi, ahli pendidikan, ahli politik, ahli kedokteran dan lain sebagainya. Namun perlu diperhatikan, dari itu semua, akhlaq islam haruslah menjadi prioritas utama yang ditanamkan sejak dini. Jadikanlah al-Quran sebagai pegangan utama untuk menghadirkan akhlaq islam kepada anak-anak.
Jika hal ini diterapkan, niscaya anak memiliki pribadi dengan akhlaq yang mulia. Ia tidak akan menipu, menghancurkan bangsa, mengikuti nafsu, dan menghalalkan sesuatu dengan berbagai cara. Al-quran dalam sejarahnya diturunkan selama 13 tahun, fokus mengajarkan manusia beraqidah dan akhlq yang baik.
2.  Meyakini  bahwa Akhlaq Islam adalah Permanen Sepanjang Masa.
Akhlaq yang diajarkan Islam bersifat permanen. Ia tidak luntur atau lekang dimakan waktu dan tempat. Saat al-Quran mengajarkan berbuat baik kepada orang tua, maka nilai ini berlaku sepanjang masa. Begitu pula saat al-Quran menyatakan jangan mendekati zina, maka nilai inipun berlaku sepanjang masa.
Saat ini, begitu dahsyatnya propaganda yang bertujuan menggeser nilai-nilai islam, agar jauh dari pemeluknya, misalnya berbuat zina, minuman khamar, dan lain sebagainya. Dengan alasan mengikuti trend, tidak sedikit anak-anak mengikuti budaya yang bertentangan dengan nilai Islam. Kaum Yahudi memerangi umat islam bukanlah menggunakan senjata, namun yang mereka lakukan melalui seonggok wanita dan secangkir minuman keras. Ia akan lebih dahsyat pengaruhnya dibanding bom atom.
3. Akhlaq Islam Harus Dibina Sejak Kecil Sampai Akhir Hayat
Seorang anak jika melakukan sesuatu yang tidak benar, haruslah diingatkan dan diperbaiki, bukan malah dibiarkan. Rosul mengajarkan akhlaq islam kepada cucu-cucunya sejak masih kecil. Saat makan haruslah menggunakan tangan kanan dan membaca bismilah. Saat mengambil makanan, ambillah makanan yang dekat. Saat cucu nabi mengambil kurma dari kumpulan zakat, Nabi berkata, ” Taruhlah nak, karena bagi kita tidak halal mengambil zakat/shodaqoh”.
4. Meyakini Akhlaq Islam Bersifat Universal dan Menyeluruh
Akhlaq islam haruslah dilakukan di dalam seluruh aspek kehidupan, dimana dan kapanpun berada. Tidak hanya di mesjid, namun juga saat berada di luar mesjid, misalnya rumah, perusahaan, saat menjadi pemimpin, kepala keluarga, kepala negara, dan lain sebagainya. Jangan hanya sholeh di mesjid, namun di luar mesjid sama saja akhlaqnya dengan orang kafir.
5. Menjaga dan Memelihara Lingkungan Sekitar
Berhati-hatilah dengan lingkungan dimana anak berada. Jagalah lingkungan anak agar ia dekat dengan nilai-nilai islam. Menjadi tanggung jawab orang tua untuk menjaga anak dari pengaruh lingkungan negatif. Saat anak mengakses internet, berhati-hatilah agar ia tidak terjerembab membuka situs-situs yang merusak moral. Saat anak sudah mengenal lawan jenis, berhati-hatilah dengan pergaulan di luar rumahnya, dan lain sebagainya.

Hidup Mulia dengan Akhlaq Islami

Secara garis besar pokok-pokok ajaran nabi terbagi menjadi 3 pilar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya yaitu Aqidah, Ibadah, dan Akhlaq. Terkait dengan urgensi akhlaq, Alloh SWT berfirman dalam QS al-Qolam 4, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.  Begitu juga salah satu hadits berbunyi, “Orang yg terbaik diantara umatku adalah yang terbaik akhlaqnya”. Diceritakan pula dalam suatu riwayat, seorang sahabat bertanya kepada rosul, wahai rosul apa itu kebaikan dan keburukan?, rosul menjawab, kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan keburukan itu adalah apa yang membuat keraguan dalam dirimu dan kamu tidak suka yang dilakukan itu diketahui orang lain. Imam Al-Ghozali berkata, memiliki akhlaq yang mulia adalah fardu ain bagi setiap orang.
Kenapa Akhlak memiliki peranan penting dalam Islam?
Jawabannya, karena sesungguhnya pembentukan akhlaq yang mulia adalah tujuan risalah rosul. Al-Qur’an menyebutkan bahwa fungsi kerosulan adalah tazkiyatun nafs, yakni mensucikan jiwa manusia. Nabi saw bersabda, “ Tidak dikatakan seseorang yang beriman kalau hanya sekedar angan-angan, namun apa yang tertanam dalam hati dan dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari”. Dalam Al-Qur’an kata iman selalu bergandengan dengan amal sholeh dan taqwa.
Sifat-sifat akhlaq mulia yang harus menjadi hiasan seorang muslim dalam kehidupan sehari-harinya diantaranya adalah menjauhi perkara yang subhat, menjaga pandangan mata, menjaga ucapan, tidak meremehkan orang, malu, lapang dada dan sabar,  jujur,  tawadlu, menghindari prasangka buruk, murah hati, dermawan, menjadi teladan, dan lain-lain.

Cerita Orang Serakah

Diceritakan dalam suatu riwayat di zaman nabi Isa as, ada tiga orang laki-laki memperoleh peta petunjuk harta karun. Ketiga laki-laki ini sangatlah berambisi untuk mendapatkan harta karun, agar menjadi orang kaya.  Lokasi harta karun sangatlah jauh dari tempat tinggal mereka, harus ditempuh melewati lembah, gunung, dan sungai. Dengan niat yang kuat, ketiga orang ini bertekad bahu membahu agar bisa mendapatkan harta karun tersebut.
Setelah melakukan persiapan dan mempelajari peta dengan seksama, berangkatlah ketiga orang ini menuju lokasi sesuai petunjuk peta. Mereka saling memberi semangat melewati tantangan demi tantangan. Tatkala salah seorang dari mereka kecapaian, yang lainnya membesarkan hati agar bersabar karena sebentar lagi akan sampai di lokasi harta karun.
Sesampainya di tempat tujuan, mereka bertiga membongkar tanah dan ternyata memang benar harta karun emas yang diidam-idamkan, ada didepan mata. Mereka sangat gembira karena sebentar lagi akan menjadi orang kaya.
Selanjutnya merekapun beristirahat dan menyusun strategi untuk mengambil dan membawa harta karun dengan aman, dan terhindar dari perampok selama perjalanan. Mereka memutuskan untuk berjalan di malam hari tanpa henti sampai desa tempat tinggal. Untuk itu, mereka perlu mempersiapkan bekal makanan yang cukup agar tidak kelaparan selama di perjalanan. Setelah diskusi cukup panjang, mereka saling berbagi tugas, dua orang menjaga lokasi harta karun dan satu orang lagi mencari perbekalan makanan.
Pergilah satu orang yang bertugas mencari makanan ke kampung terdekat. Saat membeli makanan, hatinya berkata, “Sayang sekali kalau harta karun itu dibagi tiga, coba kalau saya saja yang mendapatkannya, pasti saya akan menjadi orang terkaya”. Tanpa berpikir panjang, orang ini mencampurkan racun pada makanan yang akan dikasih ke dua temannya. Harapannya dua temannya akan mati, sehingga otomatis dia sendiri yang mendapatkan harta karun itu.
Sementara itu, dua orang yang menunggu di lokasi harta karun, juga berembug dan tergoda. Mereka bicara “Sayang kalau harta ini kalau dibagi tiga. Seandainya dibagi dua, maka kita berdua akan menjadi terkaya di desa”. Mereka memutuskan untuk membunuh teman yang membawa makanan dengan memukulkan batang pohon.
Kedua orang  ini selanjutnya bersembunyi di balik pohon menunggu teman yang membawa makanan tiba. Dan ketika yang ditunggu tiba, langsung saja mereka pukul dengan batang pohon sampai akhirnya mati.
Sungguh bahagia kedua orang ini, karena hanya mereka berdualah yang akan memperolah harta karun itu. Singkat cerita, mereka pun lantas makan makanan yang sudah dibawa temannya. Namun apa dikata, karena makanan itu sudah beracun, kedua orang ini pun akhirnya mati juga…sungguh ironis…
Itulah penggalan cerita yang menggambarkan sifat keserakahan manusia atas harta atau materi. Sifat nafsu dan serakah pada akhirnya membawa kepada sifat permusuhan dan kerugian. Harta karun yang harusnya bisa dibawa dan dibagi sama rata bertiga, akhirnya tidak bisa dinikmati, malah kematian yang didapat.

Tata Krama Bertamu dan Menghormati Tamu

Tamu bertamu merupakan tradisi yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan keseharian. Menghormati tamu dalam ajaran Islam merupakan sebuah kewajiban. Seperti hal yang kewajiban yang lainnya, jika dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Batas kewajian menghormati tamu adalah 3 hari, selebihnya menjadi shodaqoh. Landasan kewajiban menghormati tamu ada dalam QS 51 ayat 24-27, dan hadits nabi yang menyatakan bahwa tanda keimanan seseorang kepada Alloh dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.
Beberapa catatan terkait dengan tata krama menghormati tamu adalah sebagai berikut:
1. Saat tamu memberi salam dan memasuki rumah, hendaknya tuan rumah menjawab salam dengan cepat dan mengizinkan tamu masuk rumah.  Sertailah senyuman dan raut muka yang hangat. Jangan menerima tamu dengan rasa terpaksa, sebaliknya harus ikhlas dan lapang dada.
Ibrahim mencontohkan saat menerima tamu, ia mengambil dan memasak kambing muda kesukaannya, lalu menyuguhkan ke tamunya.  
3. Melayani tamu dengan baik dan perkataan yang lemah lembut. Mendekatkan makanan ke depan tamu. Hindari tamu datang untuk mengambil makanan itu.
Jika menjadi tamu, dianjurkan tidak memberatkan orang yang akan dikunjung. Nabi bersabda, “Tidak halal seorang muslim tinggal di saudaranya, sehingga saudaranya berdosa”. Maksudnya orang yang dikunjungi tidak bisa memberikan sesuatu yang terbaik kepada tamu, karena ia tidak punya apa-apa untuk disuguhkan.
Hal lain yang dianjurkan saat dijamu makanan oleh tuan rumah, seorang tamu hendaklah mendo’a tuan rumah, dengan kalimat: “Ya Alloh berikanlah keberkahan dari rizki yang telah Engkai berikan kepadanya, ampunilah dan sayangilah mereka”.

Mati, Hidup, Mati, Hidup…

Alloh berfirman dalam QS Al-Baqoroh 28:
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu di kembalikan.

Dalam ayat ini Alloh menyatakan bahwa manusia tidak mungkin Kafir (ingkar) kepada Alloh, karena pada dasarnya manusia adalah makhluq ciptaan-Nya dan mengalami proses yang sudah pasti yaitu MATI-HIDUP-MATI dan HIDUP.
Bersyukurlah kepada Alloh, yang telah menjadikan kita sebagai menusia, bukan makhluq ciptaan lainnya. Namun sebagai manusia, kita memiliki konsekuensi yakni mengalami proses MATI- HIDUP-MATI dan HIDUP. Hal ini berbeda dengan makhluq lain, misalnya langit, binatang atau tumbuhan yang mungkin hanya mengalami proses ADA lalu MATI, selesai.
Dalam proses penciptaannya, awal mula manusia hanyalah benda mati berupa air mani yang hina, kemudian menjadi darah dan segumpal daging dalam rahim seorang ibu. Lalu Alloh SWT  meniupkan ruh (Hidup) dan terlahirlah di dunia. Setelah hidup di dunia, manusia akan menghadapi kematian kedua pada waktu yang tidak ada yang mengetahuinya selain Alloh SWT.
Konsekuensi lebih lanjut, karena kita akan menjelang kematian, seyogyanya mengumpulkan bekal yang cukup sebagai persiapan pertanggungjawaban di akhirat kelak. Janganlah menjadi orang kafir yang digambarkan Alloh dalam al-Quran. Saat Alloh memanggil orang kafir, meraka berteriak keras karena tidak menyangka akan hidup kembali. Mereka berkata, Ya Alloh jika ternyata engkau menghidupkanku kembali untuk pertanggungjawaban, niscara aku tidak sanggup menjadi manusia, jadikanlah aku tanah saja.
Sikap manusia terhadap proses kematian dan kehidupan kedua ini, ada dua golongan. Ada golongan yang mempersiapkannya dengan baik dan ada golongan yang sebaliknya.  Bagi kita, seyogyanya mencontoh sikap para sahabat yang tidak takut atau cemas menghadapi kematian karena telah memiliki bekal yang cukup untuk menjalaninya.
Saat Nabi sakaratul maut, ia dikelilingi sahabat dan keluarganya. Nabi memanggil putrinya Fatimah untuk mendekat, lalu membisikan sesuatu ke telinga Fatimah. Fatimah pun menangis. Lalu nabi memanggil kembali Fatimah dan membisikaan yang kedua kali. Fatimah pun tersenyum. Melihat peristiwa ini, para sahabat bertanya, ada apa wahai Fatimah, engkau menangis, lalu engkau tersenyum?.
Fatimah-pun menjawab, saat pertama kali rosul berbisik, ia mengatakan, sebentar lagi aku akan dipanggil Alloh. Sebagai anak, saya merasa sedih dan menangis karena akan ditinggalkan ayah tercinta.  Namun, saat bisikan kedua akau tersenyum, karena rosul berkata, “Engkau adalah putri pertama yang akan menyusul kepergianku”.
Fatimah dan para sahabat lainnya tidak gentar atau takut atas kematian, bahkan dia tersenyum untuk menjemputnya. Mereka yakin bahwa manusia mau tidak mau, pasti akan mengalami kematian kedua. Dan konsekuensinya mempersiapkan amal ibadah sebaik mungkin.

Obat Penawar Stress, Sedih, Lemah, Malas, Kikir, Penakut, Terbeban Utang, dan Ditindas Orang

Ada satu do’a yang diajarkan nabi, yang selalu beliau wiridkan dua kali sehari, di saat pagi dan sore. Do’a itu adalah sebagai berikut:
“Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan waa’udzu bika minal ‘ajzi walkasali wa a’udzubika minal jubni wal  bukhli wa a’udzu bika min ghalabatiddain wa qahrirrijal.”
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari rundungan sedih dan duka, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan penakut, aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang dan penindasan orang“.
Secara redaksional do’a ini sangatlah pendek, namun kalau kita cermati do’a ini memiliki muatan yang sangat luas terlebih kalau dikaitkan dengan keseharian hidup. Bahkan rosul pun tidak pernah meninggalkan untuk mewiridkannya.
Mari kita cermati satu per satu redaksinya,
1. Ya alloh, Aku berlindung dari sifat stress, gundah gulana, pikiran dan hati berkecamuk, dan kesedihan.
Sesungguhnya Islam mengajarkan agar kita tidak stress dan gundah gulana baik hati dan pikiran. Sebaliknya, kita harus memiliki hati dan pikiran terbuka. Betapa tidak, situasi stress akan menghambat aktivitas lainnya. Bukan hanya malas dalam beribadah namun juga malas dalam bekerja.
Sebagian orang berpendapat, penawar stress adalah pergi hiburan malam, menonton bioskop, makan terus, atau minum alkohol. Namun, jalan yang ditawarkan islam bukanlah itu, penawar stress adalah rajin membaca al-Quran, memperbanyak dzikir kepada Alloh, menjaga sholat malam, berkumpul dengan orang sholeh, dan rajin berpuasa.
2, Aku  berlindung dari sifat lemah dan malas.
Saat seseorang telah terjangkit penyakit stress dan sedih, maka akan merembet kepada penyakit berikutnya yakni penyakit lemah dan malas. Lemah disini bisa bermakna lemah iman, lemah fisik maupun lemah ekonomi.
Secara alamiah, iman seseorang itu naik turun, kadang kuat dan kadang turun. Iman yang lemah akan mendorong seseorang melakukan maksiat. Lemah fisik sangatlah ditakuti rosul. Mana mungkin bisa beribadah secara teratur misal sholat malam dan membaca al-Quran, kalau kita terserang penyakit.  Untuk itulah, kita disarankan meng-agenda-kan olahraga secara teratur. Rosul mencontohkan, sehabis shubuh ia berjogging sambil berdzikir.
Lemah harta pun dihindari dalam islam. Kenapa? karena banyak sekali syariat islam yang memerlukan modal harta / uang, misalnya sholat perlu baju, zakat perlu harta, dan bahkan ibadah haji pun perlu harta dan mental. Penyakit berikutnya adalah sifat malas. Maknanya bisa malas dalam bekerja, beribadah, silaturahmi, menuntut ilmu, dan aktivitas kebaikan lainnya.
3, Aku Berlindung dari Sifat Pengecut dan Bakhil.
Implikasi penyakit berikutnya ialah sifat pengecut dan bakhil. Orang pengecut adalah orang yang tidak gentle, manis dimuka musam di belakang. Ia suka berbohong, berkhianat, dan melanggar janji. Orang bakhil sangatlah berat menolong dan mengeluarkan shodaqoh. Ia tidak mengetahui bahwa harta yang sesungguhnya dinikmati bukanlah yang dimiliki, namun apa yang diberikan kepada Alloh. Pahala shodaqoh 1 berbanding 700 serta akan menolak bala.
4, Aku berlindung dari terlilit hutang dan pengaruh orang lain.
Dalam islam, berhutang diperbolehkan, asal jangan sering-sering, karena akan memberatkan di kemudian hari. Berhati-hatilah dengan utang, karena hutang satu jarum-pun akan diperhitungkan di akhirat kelak. Rosul pernah menunda sholat jenazah seorang sahabat karena sahabat itu masih punya hutang.
Terakhir, kita berlindung dari pengaruh orang lain yang membawa kepada jalan yang tidak lurus, baik dari keluarga, rekan kerja, atasan, lingkungan rumah, sekolah, kampus, dan lain sebagainya.

Pelajaran Penting Tentang Hidup…

Mari kita men-tadabur-i QS Ali Imran 185:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan
Ada 4 nilai penting yang bisa kita pahami dan amalkan dari ayat di atas, dalam lingkup kehidupan individu, rumah tangga, bahkan bangsa dan negara. Nilai itu adalah sebagai berikut:
#1. Setiap Diri Manusia Pasti Merasakan Mati
Ayat diatas menyatakan, ‘tiap jiwa akan merasakan mati’. Maksud dari redaksi ini bukanlah sekedar pemberitahuan tentang kematian. Karena kalau hanya pemberitahuan, semua orang sudah mengetahuinya, termasuk orang kafir.    Penekanan dari ayat itu adalah apa konsekuensi kita untuk menghadapi kematian, yakni haruslah berusaha mati dengan cara terbaik.
Nabi Musa dan Firaun telah merasakan kematian. Dan kita menginginkan kematian seperti halnya nabi Musa, bukan Firaun. Tidak sedikit manusia saat ini matinya mirip Firaun. Dia baru mengenal Alloh dan taubat saat ajal sudah menjemput, dan tiada berarti di sisi Alloh.
Nabi Muhamad dan abu Jahal pun telah mengalami kematian. Dan kita menginginkan kematian seperti nabi Muhammad. Seluruh kehidupannya diisi dengan ibadah, dakwah, dan  jihad, bukan seperti Abu jahal yang hanya mengejar kekuasaan.  Abu bakar, Ustman dan Qorun sama-sama diberi karunia harta melimpah. Dan kita menginginkan kematian bukan seperti Qorun. Dia dan kekayaannya mati ditenggelamkan ke bumi.
#2. Sesungguhnya Balasan sempurna tempatnya di hari Qiamat
Balasan yang sempurna, adil dan mutlaq hanya ada di hari qiamat. Aksioma ini sudah cukup jelas dan tidak perlu dipikir panjang.  Alloh menyatakan dalam QS al-Fatihah sebagai “Maaliki Yaumiddin” (Raja Hari Pembalasan / Akhirat), bukan raja Dunia.  Di dunia ada juga balasan, namun balasannya belum utuh, karena dunia bukanlah negeri balasan. Statusnya hanyalah negeri ujian.
Adakalanya kita bertanya, kenapa orang yang rajin sholat hidupnya miskin, sementara yang jarang sholat hidupnya kaya?. Pertanyaan ini muncul karena kita masih salah persepsi tentang  pahala. Seolah-olah pahala di bayar cash dan utuh di dunia. Padahal, sebenarnya pahala yang hakiki hanyalah di akhirat kelak.
#3. Kesuksesan Hakiki Pasti Benar Ukurannya Kalau Sudah Masuk Surga
Dalam ayat di atas, Alloh mengunakan “kata lampau” untuk menyatakan bahwa sukses yang hakiki adalah kalau masuk surga. Padahal kejadian masuk surga belum terjadi (Masa Depan). Ini bermakna sebuah KEPASTIAN yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Umumnya, manusia menganggap kesuksesan diukur dengan kekuasaan dan kekayaan semata. Itu semua salah, dunia dan amal sholeh haruslah dibuat sebagai sarana membangun kehidupan akhirat.
Selanjutnya, Alloh menggunakan istilah “juhjiha”,  untuk menyatakan “dijauhkan dari neraka”, bukan kata ‘ba’id’ yang umumnya dipakai untuk menyatakan kata ‘jauh’. Ini mengindikasikan, daya tarik neraka sangatlah dahsyat dan luar biasa. Butuh kekuatan lebih untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka.
#4. Kehidupan Dunia Adalah Kesenangan yang Menipu
Ayat diatas di awali dengan kematian dan ditutup dengan kehidupan dunia. Ini memberikan pilihan, apakah kita mau memilih kebahagiaan yang sesungguhnya atau yang menipu. Kehidupan dunia atau akhirat. Alloh menggunakan kata Mata’ untuk mendeskripsikan kehidupan dunia. Yakni, sesuatu yang disenangi manusia, tetapi akan hilang sedikit demi sedikit.

Indikator Sukses dan Cara Tepat Mensucikan Diri

Setiap muslim hendaknya berusaha sungguh-sungguh mensucikan diri (Tazkiyatun Nafs) dengan menjalankan apa yang di perintah dan menjauhi apa yang dilarang Alloh dan rosulnya. Tiada waktu dalam sisa hidup, dilakukan untuk berjuang menjalaninya, sampai akhir hayat menjemput.
Ada beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan, sebagai bahan evaluasi apakah proses Tazkiyatun Nafs yang kita lakukan sudah berhasil atau belum. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Iman bertambah kuat, bagus, dan kokoh. Tahan atas godaan syetan untuk menegakkan kebatilan.
  2. Tumbuh semangat beramal shaleh di tengah masyarakat.
  3. Mampu menahan hawa nafsu, yang mendorong untuk menghalalkan segala cara dan merampas hak orang lain.
  4. Mampu menghindarkan diri dari maksiat kepada Alloh. Sebaliknya melaksanakan ketaatan dalam segala bentuk persoalan.
  5. Menerima takdir Alloh dan tidak membencinya, diawali dengan usaha terbaik.
  6. Tidak pernah bosan beribadah kepada Alloh. Ber-dzikir saat bekerja, belajar dan lain sebagainya.
  7. Tidak pernah jenuh menghadapi godaan syetan. Dalam dirinya takut jatuh saat melangkah hidup, baik di tengah maupun akhir hidupnya.
  8. Kerjanya hanya berusaha mencari ridho Alloh. Kekayaan dan jabatan hanya sebagai sarana untuk mencapai rido Alloh, bukan sebagai tujuan utama hidup.
  9. Mudah diberi nasehat, saat melakukan kesalahan.
  10. Tidak pernah berhenti berdoa, dan menyadari atas kelemahaan diri atas-Nya.
  11. Selalu bertaubat kepada Alloh atas kesalahan yang dilakukan selama beramal.
  12. Mampu menghindari diri dari pekerjaan sia-sia.
  13. Mengubah kejahatan dengan kebaikan.
Bagaimana cara untuk mewujudkan indikator di atas?, caranya adalah sebagai berikut:
  1. Memperkuat keimanan secara terus menerus
  2. Berusahan tidak melanggar perintah Alloh
  3. Memelihara dan waspada diri terhadap adzab Alloh
  4. Memelihara keikhlasan dan beribadah dan beramal
  5. Mengutamakan / konsentrasi akhirat
  6. Mengutamakan keridhoan Alloh atas segala-galanya.

Minggu, 21 November 2010

4 MALAIKAT YANG MENDATANGI ORANG SAKIT

Tak perlu Anda bersedih dalam sakit karena itu adalah ujian dalam ibadah Anda. Salah satu bukti kasih sayang-NYA adalah, Tuhan mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit. Berikut adalah penjelasannya;

“Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.” Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :

"Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya." Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. MAlaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa2nya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : "Ya Allah mengapa dosa2 ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab : “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa2nya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa2 tersebut ke dalam laut.”

Dengan ini , maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.” 

INDAHNYA BAHASA INDONESIA KITA

INDAHNYA BAHASA INDONESIA (jika dibandingin Malaysia…)
Semoga bermanfaat dan menjadi kita lebih Cinta Bahasa Kita,

HIDUP Bahasa INDONESIA !!!

INDONESIA : Kementerian Hukum dan HAM
MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh

INDONESIA : Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa ... ( oh please... )

INDONESIA : Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi

INDONESIA : Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin ( Kaya sandiwara Brama kumbara )

INDONESIA : 'Pasukaaan bubar jalan !!!'
MALAYSIA : 'Pasukaaan cerai berai !!!'......(Oh my Good )

INDONESIA : Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi ( Ga gila dwoong..)

INDONESIA : rumah sakit bersalin
MALAYSIA : hospital korban lelaki ( bener juga sih....)Ha........ha......
..

INDONESIA : telepon selular
MALAYSIA : talipon bimbit

INDONESIA : Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut

INDONESIA : belok kiri, belok kanan
MALAYSIA : pusing kiri, pusing kanan ( Migrant..kaleee )

INDONESIA : Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam ( yuu marie….)

INDONESIA : 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah

INDONESIA : gratis bicara 30menit
MALAYSIA : percuma berbual 30minit

INDONESIA : tidak bisa
MALAYSIA : tak boleh

INDONESIA : WC
MALAYSIA : tandas

INDONESIA : Satpam/sekuriti
MALAYSIA : Penunggu Maling

INDONESIA : Aduk
MALAYSIA : Kacau

INDONESIA : Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk
datar

INDONESIA : 7 putaran
MALAYSIA : 7 pusingan

INDONESIA : Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar (baah..)

INDONESIA : pejabat negara
MALAYSIA : kaki tangan Negara

INDONESIA :bertengkar
MALAYSIA : bertumbuk

INDONESIA : pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan

INDONESIA : Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku

INDONESIA : joystick
MALAYSIA : batang senang (....)

INDONESIA : Tidur siang
MALAYSIA : Petang telentang (telentang ????.....:-)

INDONESIA : Air Hangat
MALAYSIA : Air Suam

INDONESIA : Terasi
MALAYSIA : Belacan (hm...sama dg bahasa melayu ptk)

INDONESIA : Pengacara
MALAYSIA : Penguam

INDONESIA : Sepatu
MALAYSIA : Kasut (temennya
kasur)

INDONESIA : Ban
MALAYSIA : Tayar (Tonjok….kalo bahasa Jatim)

INDONESIA : remote
MALAYSIA : kawalan jauh (maksudnya???)

INDONESIA : kulkas
MALAYSIA : peti sejuk (weleh)

INDONESIA : chatting
MALAYSIA : bilik berbual

INDONESIA : rusak
MALAYSIA : tak sihat

INDONESIA : keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar (Ya emang kalo
sering main ke Bandar..jadinya pusing terus)

INDONESIA : Tank
MALAYSIA : Kereta kebal (suntik kale..)

INDONESIA : Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan

INDONESIA : bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok (Kena RUU pornografi l…lho)

INDONESIA : bioskop
MALAYSIA : panggung wayang ........(ahhahhahah. ....)

INDONESIA : rumah sakit jiwa
MALAYSIA : gubuk gila ……..(Gubug Derita …kaleee)

INDONESIA : dokter ahli jiwa
MALAYSIA : Dokter gila
(yg gila jd sapa....hehehe...)

INDONESIA : narkoba
MALAYSIA : dadah (?????)

INDONESIA : pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan (Pintu Gelisah ….)

INDONESIA : hantu Pocong
MALAYSIA : hantu Bungkus ( pesen 1, satu bang…)

INDONESIA : Kipas Angin
MALAYSIA : Mesin Tiup (hehe....)