Jumat, 04 Februari 2011

Jalan Ini Jalan Kita...[ keep on dakwah ]

Sahabat jangan bosan dengan perjalanan dakwah ini, jalan yang telah biasa kita tempuhi selama ini. Jalan ini yang telah mendekatkan kita antara satu sama lain, jalan ini telah memberitahu kita siapa sebenarnya kawan dan siapa sebenarnya yang perlu dijadikan pengajaran. Sebuah perjalanan dakwah tidak akan sunyi dari pancaroba dan pahit getir ujian. Jangan engkau berundur dari denai yang menguji jiwa ini, maklum sajalah ia tidak menjanjikan apa-apa pangkat dan kehormatan untuk engkau berbangga, tidak pula memberikan sedikitpun gaji untuk engkau terima, dan tidak pula menjamin bahwa perjalanan ini mudah dan menyebabkan hati engkau akan menjadi tenang selalu.

Sahabat, jalan ini adalah jalan kita, bukankah engkau dahulu menyatakan dengan perasaan dan hati berkobar-kobar ingin meninggikan Islam di mata manusia?

Bukankah engkau dahulu pernah berikrar bersama-sama untuk sanggup mati sebagai syuhada’ di jalan mulia ini?

Kerana tidak semua manusia dapat dinilai kualitas dirinya sekiranya tidak mengalami ujian di dalam medan dakwah ini, benarkah kita ini hanya pandai berkata-kata mulut manis santun bicara, tetapi setelah datang panggilan jihad ini maka engkau mengundurkan diri dengan memberikan seribu satu alasan yang anak kecil pun boleh mereka-reka cerita dengannya.

Sahabat, coba engkau perhatikan dalam-dalam kata-kataku ini, coba buka laut fikirmu, benarkah perkataan bahwa engkau mengaku dirimu bersaudara dengan setiap Muslim dan Mukmin?

Sedangkan dirimu masih mencintai diri sendiri melebihi saudara-saudara kita?

Engkau sanggup tidur terlena di kasur empuk sedangkan ada saudara-saudara kita menjerit hati batinnya untuk belajar tentang Islam tetapi tiada orang yang ingin menyambut tangan-tangan yang memerlukan ini.

Di sana ada musuh yang tidak tega melihat Islam tertegak..
Di sana ada orang yang berpura-pura seperti api dalam sekam ingin melihat Islam itu hancur, dan mereka ketawa apabila orang Islam telah menanggalkan pakaian Islam di hati dan zahiriyyah mereka.

Dan ketika itu di dalam hatimu telah terjadi peperangan antara iman dan nafsumu yang menggelodak, sekiranya nafsu menabiri mata maka di dalam perjalanan dakwah ini engkau telah tertewas dan untuk kesekian kalinya ada saja jiwa lain yang seaqidah dengan kita turut bersama terkorban karena orang yang ditunggu untuk menyelamatkan mereka telah melarikan diri dari medan dakwah hanya kerana nafsu itu lebih berarti dari iman baginya...

Bagaimana diri ini sahabat, kita tidak lebih dari hamba Allah yang berjalan untuk singgah sebentar melepaskan lelah, dan dalam kelelahan itu ada saja tawaran yang menarik mata hati untuk tinggal lebih lama di situ padahal kita tahu perjalanan perlu diteruskan, dan tempat persinggahan itu tidak lama lagi akan hancur lebur.

Tidak perlulah aku mengulang lagi akan kisah kesedihan, kesakitan, keperitan dan kepenatan di jalan ini. Karena hanya mereka yang faham saja akan tersenyum riang dan tabah serta berazam untuk terus berada di jalan ini.

Biarlah usaha kita ini dipandang kecil...
orang memandang rendah...
tetapi Tuhan melihat kita dengan pandangan rahmat...
jiwa-jiwa kita dipayungi dengan iman dan Islam...
Ditakdirkan kita mati sebelum dapat mencapai cita-cita murni...
mudah-mudahan kita tidak sendirian ...
karena diri kita telah menyatu di dalam menolong agamaNya ini...
Sesunngguhnya tiada yang lebih tinggi dari Islam karena Islam itu adalah yang tertinggi...
Semoga Allah bersama-sama dengan kita... Aminn.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar